BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semakin
pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi pada saat
ini, maka perlu adanya peningkatan terhadap materi pendidikan di dalam metode
pengajaran. Maka dari itu Akademi
Teknologi Warga Surakarta menetapkan
kurikulum yang fleksibel dan mampu mengakomodasi perkembangan yang ada. Salah
satunya dengan memberikan mata kuliah kerja pratek kepada mahasiswa.
Kerja
pratek merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa yang dihadapkan
pada dunia kerja yang sebenarnya. Dengan adanya kerja pratek ini diharapkan mahasiswa
dapat siap sedini mungkin untuk mengaplikasikan teori dari disiplin ilmu yang
di dapat dimasa perkuliahan pada lapangan pekerjaan. dalam hal ini kegiatan
pratik kerja lapangan di laksanakan di PT. Sido Muncul.
Kerja
pratek ini di harapkan dapat memberikan penambahan pengalaman,ilmu dan
pengetahuan di bidang otomatisasi industri yang di lakukan di PT. Sido Muncul yang
bergerak di bidang jamu dan satu-satunya pabrik jamu yang berstandart farmasi.
Kerja
pratek di PT. Sido Muncul ini diharapkan dapat mengatahui cara proses dari Analisa Sistem Pneumatik Pada Mesin Wrapping yang merupakan tahap
terakhir pada proses packing primer pada minuman suplemen Kuku Bima Ener-G.
1.2 Perumusan Masalah
Perumusan
masalah yang dapat di ambil pada pratek kerja di PT. Sido Muncul Analisa Sistem Pneumatik Pada Mesin Wrapping dimana mesin ini berkerja pada
tahap akhir pada proses packing primer sebelum memasuki packing sekunder.
1.3 Tujuan Kerja Pratek
Adapun
tujuan dari kerja pratek ini adalah:
1.
mengetahui
alur produksi dari Kuku Bima Ener-G
2.
mengetahui
cara kerja Mesin Wrapping
1.4 Batasan Masalah
Untuk
lebih memfokuskan dalam pembahasan dan juga lebih memperjelas penyelesaiannya,
serta dapat lebih terarah dalam penyusunan, maka penulisan di melakukan adanya
pembatasan masalah.
Adapun
batasan masalah yang saya ambil adalah sebagai beikut :
1.
Data
yang di ambil adalah data-data dari PT. Sido Muncul.
2.
Data
yang saya ambil hanya tentang Mesin Wrapping dan hanya pada mekanisme kerjanya.
1.5 Manfaat Kerja Pratek
Manfaat
yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah :
1.5.1
Bagi
akademi teknologi warga
1.
Menjalin kerja sama yang baik dalam
bidang perkembangan teknologi antara pihak instansi dengan universitas,
sehingga terjalin hubungan yang saling menguntungakan.
2.
Mengetahui sejauh mana ilmu yang di
serap dan di pahami oleh mahasiswa selama menempuh studi.
3.
Memperoleh gambaran dan wawasan baru
pada dunia kerja yang aplikatif.
1.5.2
Bagi
mahasiswa
1. Dapat
mengetahui secara langsung aplikasi ilmu yang di dapatkan saat menempuh studi.
2. Menambahkan
pengetahuan dan pengalaman mahasiwa di PT. Sido Muncul.
3.
Melatih diri dalam bersosialisasi pada
lingkungan tempat kerja.
4.
Mehasiswa dapat memahami dan mengerti
situasi kerja yang sebenarnya.
1.5.3
Bagi
perusahaan
1.
terciptanya inovasi baru yang nantinya dapat
di manfaatkan oleh perusahaan.
2.
Sebagai saran promosi produk yang
dihasilkan oleh perusahaan.
3. Meningkatkan mutu
sumber daya manusia.
1.6 Sistematika Penulisan
Laporan kerja praktek ini terdiri
dari 5 bab dengan perincian sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
Dalam bab ini
dijelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan, batasan masalah,
dan sistematika penulisan.
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
Dalam bab in
dijelaskan tentang gambaran umum tentang
PT.Sido Muncul, sejarah berdirinya PT. Sido Muncul , visi dan misi,
fasilitas, limbah, macam macam produk dan lain lain.
BAB
III METODELOGI
Dalam bab ini
dijelaskan tentang metodelogi analisis yang membuat langkah-langkah
penyeselaian masalah selama melakukan kerja praktek.
BAB
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini di
jelaskan tentang hasil dan bagaimana hasil dalam penyelesaian tugas pratek
terselesaikan yaitu yang berkaitan dengan Analisis
Sistem Pneumatik Pada Mesin Wrapping
dan pembahasan aktifitas yang di peroleh.
BAB
V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini
merupakan penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran serta daftar
pustaka.
BAB II
TEMPAT KERJA PRATEK
2.1
Sejarah Berdiri
Di tengah persaingan sektor
Industri jamu yang semakin ketat, PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk
telah berhasil memiliki market share tertinggi dan reputasi yang baik sebagai
industri jamu terbesar di Indonesia. Keberhasilan yang telah dicapai saat ini
tentunya tidak terlepas dari peran dan pelaku pendiri industri ini.
Perusahaan yang kini sudah
berhasil Go Public masuk Bursa Efek Indonesia itu dilalui melalui perjalanan
yang cukup panjang. Berawal dari keinginan pasangan suami istri Siem Thiam Hie
yang lahir pada tanggal 28 Januari 1897 dan wafat 12 April 1976 bersama
istrinya Ibu Rakhmat Sulistio yang terlahir pada tanggal 13 Agustus 1897 dengan
nama Go Djing Nio dan wafat 14 Februari 1983, memulai usaha pertamanya dengan
membuka usaha Melkrey, yaitu usaha pemerahan susu yang besar di Ambarawa.
Pada tahun 1928, terjadi
perang Malese yang melanda dunia. Akibat perang ini, usaha Melkrey yang mereka
rintis terpaksa gulung tikar dan mengharuskan mereka pindah ke Solo, pada 1930.
Tanpa menyerah, pasangan ini kemudian memulai usaha toko roti dengan nama Roti
Muncul. Lima tahun kemudian, berbekal kemahiran Ibu Rakhmat Sulistio (Go Djing
Nio) dalam mengolah jamu dan rempah-rempah, pasangan ini memutuskan untuk
membuka usaha jamu di Yogyakarta.
Tahun 1941, mereka
memformulasikan Jamu Tolak Angin yang saat itu menggunakan nama Jamu Tujuh
Angin. Ketika perang kolonial Belanda yang kedua di tahun 1949, mereka
mengungsi ke Semarang dan mendirikan usaha jamu dengan nama Sido Muncul, yang
artinya “ impian yang terwujud”. Di Jalan Mlaten Trenggulun No. 104 itulah,
usaha jamu rumahan dimulai dengan di bantu oleh tiga orang karyawan.
Banyaknya permintaan terhadap
kemasan jamu yang lebih praktis, mendorong beliau memproduksi jamu Tolak Angin
dalam bentuk serbuk. Produk ini mendapat tempat di hati masyarakat sekitar dan
permintaannya pun terus meningkat.
Pada tahun 1970, dibentuk
persekutuan komanditer dengan nama CV Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul.
Kemudian pada 1975, bentuk usaha industri jamu pun berubah menjadi Perseroan
Terbatas dengan nama PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, dimana seluruh
usaha dan aset dari CV Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul digabungkan, dan
dilanjutkan oleh perseroan terbatas ini.
Dalam perkembangannya, pabrik
yang terletak di Jl.Mlaten Trenggulun ternyata tidak mampu lagi memenuhi
kapasitas produksi yang semakin besar. Oleh sebab permintaan pasar yang semakin
tinggi , membuat generasi kedua dari pendiri PT. Sido Muncul Desy Sulistio,
memutuskan untuk memindahkan pabrik ke Lingkungan Industri Kecil di Jalan
Kaligawe Semarang pada tahun 1984.
Kemudian dimulailah
pembangunan pabrik yang dilengkapi dengan fasilitas modern, hingga dapat
berkembang pesat seperti saat ini, dan menjadi pelopor perusahaan jamu dengan
standar farmasi.
Demi mengantisipasi kemajuan
masa mendatang, Sido Muncul merasa perlu untuk membangun pabrik yang lebih
besar dan modern, maka pada tahun 1997 diadakan peletakan batu pertama
pembangunan pabrik baru di Klepu, Ungaran, oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X dan
disaksikan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan saat itu.
Pabrik baru yang berlokasi di
Klepu, kecamatan Bergas, Ungaran dengan luas sekitar 30 hektar tersebut
diresmikan oleh Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia,
pada 11 November 2000. Saat peresmian pabrik, Sido Muncul menerima dua
sertifikat sekaligus, yaitu Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB)
dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) setara dengan farmasi. Sertifikat
inilah yang menjadikan Sido Muncul sebagai satu-satunya pabrik jamu berstandar
farmasi. Lokasi pabrik sendiri terdiri dari bangunan pabrik seluas sekitar 8
hektar dan sisanya menjadi kawasan pendukung lingkungan pabrik.
Sebagai perusahaan yang telah
berdiri sejak 1951, Sido Muncul yang kini merupakan perusahaan herbal bertaraf
modern senantiasa berupaya untuk memberikan produk-produk yang baik dan
menyehatkan bagi seluruh konsumennya, dan dengan demikian memberikan nilai
positif bagi masyarakat.
Seiring waktu berjalan Sido
Muncul mulai mengembangkan bisnisnya yang awalnya hanya berkonsentrasi di
bidang jamu (herbal), maka pada tahun 2004 Sido Muncul membuat divisi baru
yaitu “Divisi Food”.
Produk pertama yang dibuat
adalah minuman energi “Kuku Bima Energi” dengan rasa original. Kemudian produk
berikutnya adalah permen yaitu Permen Tolak Angin, Permen Jahe Wangi dan Permen
Kunyit Asam. Disusul dengan minuman kesehatan seperti Sido Muncul
VitaminC-1000, Kuku Bima Kopi Ginseng, Kopi Jahe Sido Muncul. Susu Jahe, Alang
Sari Plus, Colla Mill. Untuk minuman energi “Kuku Bima Energi” Sido Muncul
mengeluarkan beberapa varian rasa yaitu rasa Anggur, Jambu, Jeruk, Nanas, Kopi,
Mangga, Susu Soda serta Kuku Bima Energi Plus Vitamin C.
Produk-produk yang telah di
produksi sampai saat ini oleh Sido Muncul ada lebih dari 250 jenis produk
dengan produk unggulan Tolak Angin, Kuku Bima Energi, Alang Sari Plus, Kopi
Jahe Sido Muncul, Kuku Bima Kopi Ginseng, Susu Jahe, Jamu Komplit dan Kunyit
Asam .
Kini, produk-produk Sido
Muncul telah berhasil di ekspor ke beberapa negara Asia Tenggara (Malaysia,
Singapore, Brunei dll), Australia, Korea, Nigeria, Algeria, Hong Kong, USA,
Saudi Arabia, Mongolia dan Rusia. Saat ini perseroan juga tengah melakukan
penjajagan dengan distributor dan perusahaan asal Thailand, Vietnam dan Jepang.
Tepat tanggal 18 November
2013, Sido Muncul yang memiliki 109 distributor di seluruh Indonesia kembali
melakukan perubahan. Perusahaan keluarga ini memilih naik kelas menjadi
perusahaan terbuka dengan tujuan agar perusahaan ini langgeng dan dipercaya oleh
masyarakat. Saat ini PT. Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk. telah menjadi
Pabrik Jamu terbesar di Indonesia dan masih akan terus berkembang dan kini
tercatat dengan Kode saham dari Perseroan SIDO di Bursa Efek Indonesia.
2.2 Visi perusahaan
Menjadikan industri jamu yang dapat
memberikan manfaat pada masyarakat dan lingkungan.
2.3 Misi perusahaan
1.
Mengembangkan
produk-produk berbahan baku herbal yang rasional ,aman dan jujur berdasarkan
penelitian.
2.
Mengembangkan
penelitian obat-obat herbal secara bersinambungan.
3.
Membantu
dan mendorong pemerintah,instansi pendidikan ,dunia kedokteran agar lebih
berperan dalam penelitian dan pengembangan obat dan pengobatan herbal.
4.
Meningkatkan
kesadaran masyarakat tentang pentingnya membina kesehatan melalui pola hidup
sehat, pemakaian bahan-bahan alami ,dan pengobatan secara naturopati.
5.
Melakukan
corporate social responsibility
(CSR).
6.
Mengelola
perusahaan yang beorientasi ramah lingkungan.
7.
Menjadi
perusahaan obat herbal yang mendunia.
2.4 Lokasi dan Tata letak Pabrik
PT. Sido Muncul saat ini memiliki dua unit
yang aktif, yaitu unit produksi di lingkungan kecil, kaligawe dan unit produksi
di klepu, ungaran. Unit produksi yang terbesar terletak di klepu. Menurut
rencana, seluruh unit produksi di lingkungan industri kecil, kaligawe nantinya
akan di pindahkan ke unit produksi klepu.
Kegiatan unit produksi klepu meliputi proses
produksi,pengendalian,pengawasan mutu,perkebunan dan pengolahan limbah. Di
lokasi ini terdapat gedung departemen analisis mutu ,gedung departemen produksi
dan pergudangan,kebun dan unit pengolahan limbah. Departemen analisis mutu
melaksanakan fungsi pengawasan dan pengendalian mutu terhadap berbagai jenis
produk yang di produksi oleh PT. Sido Muncul. Departemen produksi dipisahkan
berdasarkan jenis produk yang diproduksi, yaitu produk jamu serbuk, jamu
instan, jamu cair dan minuman kesehatan. Bangunan gudang di Klepu terdiri dari
ruang gudang bahan baku, gudang racikan dan gudang produk jadi.
2.5 Jumlah Karyawan Dan Tingkat Pendidikan
Keseluruhan
karyawan PT. Sido muncul lebih dari 3400 orang. Karyawan yang bekerja di PT. Sido
Muncul dibagi menjadi 2 kelompok kerja berdasarkan jenis pekerjaan yaitu
karyawan bagian produksi dan staff.
Dalam menentukan posisi
kedudukan seorang tenaga kerja, kualifikasi pendidikan tentu sangat menentukan.
Pekerja dengan ijazah SD sampai SMP ditempatkan pada bagian kuli panggul,
cleaning service, atau sortasi bahan baku tenaga manusia, sedangkan pekerja
lainnya dengan bermodalkan ijazah SMP sampai dengan SMS/MA/SMK cenderung
ditempatkan pada bagian produksi dan pengemasan. Berbeda dengan bagian operator
yang umumnya di pegang oleh lulusan SMK/DIPLOMA. Salah satu syarat penentuan
operator calon kerja juga dilihat dari faktor tinggi badan, dimana tinggi badan
bagi operator adalah 160 cm, dan tinggi badan bagi operator wanita adalah 150
cm. Namun hal ini tergantung dari spesifikasi dan tingkat kerumitn mesin.
Teknisi dan pengawasan
mesin di PT. Sido Muncul rata rata diduduki oleh pekerja dengan pendidikan D1
sampai D3. Penerimaan tenaga kerja di pt sido muncul dibatasi oleh usia
produktif kerja antara 18 tahun sampai 55 tahun. Sekitar 70% tenaga kerja di PT
Sido Muncul adalah wanita, dikarenakan dalam pekerjaan yang di geluti umumnya
tidak berat namun justru lebih mengutamakan ketelatenan dan kesabaran. Untuk
mengembangkan kemampuan pekerja, PT Sido Muncul juga memberikan kesempatan
kepada karyawannya untuk mengikuti pelatihan kursus maupun seminar.
2.6 Waktu Kerja
Seluruh
karyawan di PT. Sido Muncul memiliki waktu kerja 7 jam perhari dari senin
sampai jum’at dan 5 jam untuk hari sabtu . jam kerja tiap bagian
berbeda-beda,misalnya untuk staf dimulai pukul 08.00 dan berakhir pukul
16.30,dengan waktu istirahat selama 1jam, yaitu pukul 12.00-13.00. untuk bagian
produksi di bagi menjadi 2 shift,bahkan 3 shift jika permintaan pasar sedang
tinggi.
Shift
pertama berlangsung dari pukul 06.00 hingga pukul 14.00.shift kedua dimulai
pukul 14.00 hingga pukul 22.00,dan shift ketiga dimulai dari pukul 22.00 hingga
pukul 06.00. jika kebutuhan pasar tidak terlalu tingga , maka jam kerja yang di
gunakan hanya 1 shift dengan jam kerja (lembur) hingga pukul 18.00-19.00.
2.7 Penerimaan Karyawan
Penerimaan
karyawan dilakukan oleh bagian personalia atau kepala bagian yang terkait.
Personalia akan melakukan pengujian terhadap calon karyawan melalui serangkaian
wawancara yang meliputi pengenalan secara umum, pengenalan latar belakang
sosial serta tes psikologi. Selanjutnya bagian pesonali akan mengorfirmasikan
calon karyawan tersebut kepada menager bagian masing-masing. Kemudian,dengan
pertimbangan manager,informasi akan diteruskan lagi kepada direktur untuk
selanjurnya dilakukan negosiasi lebih lanjut.
Di
PT. Sido Muncul terdapat dua golongan karyawan, yaitu karyawan tetap dan
karyawan kontrak. Jumlah karyawan kontrak biasanya lebih sedikit yaitu tidak
lebih dari 50 orang . biasanya karyawan-karyawan ini dikontrak untuk
memfungsikan produk-produk baru maupun produk ekspor,dalam jangka waktu
tertentu. Karyawan kontrak mendapatkan gaji harian dan tidak memiliki hak cuti.
2.8 Sistem Intensif Dan Pelayanan Karyawan
PT.
Sido Muncul memiliki sistem insentif yang berupa premi kehadiran, gaji pokok
baik secara harian ataupun bulanan dan uang makan. Sebagai tunjangan normative,
perusahaan juga menyediakan bus karyawan untuk karyawan yang tinggal di kota
semarang dan sekitarnya.
Cuti
yang di berikan kepada pegawai wanita yaitu cuti haid 2 hari selam 1 bulan, cuti
hamil selama 1,5 bulan sebelum dan sesudah dan 1,5 bulan sesudah melahirkan dan
cuti tahunan selama 12 hari kerja untuk karyawan yang sudah bekerj selama satu
tahun. Perusahaan memberikan dispensasi selama 2 hari untuk karyawan yang
sedang khitanan dan hajatan besar lainnya.
Perusahaan
juga memberikan fasilitas untuk medukung keamanan kerja para karyawan seperti
pakain kerja, sandal, sarung tangan, kaca mata, masker dan lain-lain. Berbagai
jaminan kesehatan juga diberikan seperti jamsostek, jaminan kecelakaan kerja,
jaminan kematian, dan jaminan hari tua. Selain itu, PT. Sido Muncul juga
menyediakan fasilitas pengobatan sendiri yang berupa dua poloklinik pembantu
oleh tiga dokter, dua tenaga medis dan dua adminstrator. PT. Sido Muncul juga
mengadakan kerja sama dengan balai pengobatan klinik 24 jam Mardi Mulya, RS
Panti Wilara Citarum, RSU Ungaran, RSU ambarawa dan berbagai dokter tertentu.
2.9 Fasilitas Pabrik
Dengan standar pabrik
CPOB (Standar Pabrik Farmasi), maka fasilitas yang ada di PT. Sido Muncul antara
lain :
1.
Laboratorium
a.
Laboratorium
analisa, terdiri dari laboratorium kimia, laboratorium intrumentasi dan
laboratorium mikrobiologi, yang dilengkapi dengan peralatan HPLC (High Pressure Liquid Chromatography), GC
(Gas Chromatography) dan TCL Scanner
(Thin Layer Chromatography)
laboratorium analis PT Sido Muncul sudah terakreditasi dan mendapat ISO 17025.
b.
Laboratorium
Farmakologi.
c.
Laboratorium
Klinik.
d.
Laboratorium
Formulasi.
e.
Laboratorium
Farmakognasi.
f.
Laboratorium
Stabilitas.
Keseluruhan
laboratorium tersebut dibangun diatas lahan seluas 1200 m.
2.
Kebun
percobaan dan budidaya tanaman obat.
3.
Extraction
center.
4.
Pengelolahan
air bersih.
5.
Pengelolahan
air limbah.
6.
Perpustakaan.
7.
Klinik
holistik.
Selain sebagai tempat
pelaksanaan produksi, dilokasi pabrik PT. Sido Muncul juga terdapat Agrowisata
seluas 1,5 hektar. Lahan agrowisata tersebut berisikan jenis tanaman obat yang
ada di indonesia dan digunakan sebagai bahan baku produksi produk jamu Sido
Muncul. Disamping itu, PT. Sido Muncul juga memberikan kesempatan bagi
masyarakat untuk datang berkunjung dan melihat secara langsung proses produksi
yang di lakukan, dengan harapan dapat membuka mata masyarakat bahwa jamu-jamu Sido
Muncul memang memenuhi standar CPOB dan aman serta berkhasiat untuk dikonsumsi.
|
2.10 Limbah
Sebagai perusahaan yang
bahan bakunya tanaman, PT. Sido Muncul tidak ingin kehadirannya mengahsilkan
limbah yang dapat merusak alam, sehingga berupaya untuk melestarikan aneka
tanaman obat yang ada di indonesia. Dalam aktifitas produksinya, PT. Sido
Muncul menghasilkan 2 jenis limbah yaitu :
1.
Limbah
cair yang merupakan hasil dari pencucian bahan baku jamu yang kadang-kadang
mengandung tanah atau sisa-sisa lumpur yang masih melekat.
2.
Limbah
padat yang merupakan ampas ektraksi dan kertas bekas packaging.
PT. Sido Muncul telah
mempersiapkan penanganan limbah-limbah yang dihasilkan.
1.
Limbah
cair di proses secara kimia (koagulasi), fisika (sedementasi) dan biologi
(aerasi) dimana hasil olohanya dapat digunakan kembali untuk keperluan pabrik,
seperti : penyiraman tanaman, pendingin mesin, pembersih lantai.
2.
Limbah
padat terbagi menjadi 2 bagian yaitu:
a.
Limbah
padat organik, akan diolah menjadi kompos yang selanjutnya digunakan untuk
keperluan penyuburan tanah lingkungan industri sendiri dan sebagian dijual ke
pabrik pupuk.
b.
Limbat
padat anorganik, untuk limbah anorganik yang tidak dapat dimanfaatkan akan
dimusnahkan dengan menggunakan incenerator.
3.
Limbah
organik tertentu/ampas hasil proses pemerasan, seperti jahe dan dan kunyit,
tidak langsung diolah menjadi kompos tetapi dimanfaatkan lagi melalui proses
destilasi untuk minyak atsiri.
Dengan upaya penanganan
limbah tersebut, diharapkan PT. Sido Muncul menjadi prusahaan yang ramah
lingkungan, dan lokasi seputar pabrik menjadi asri karena tanaman yang subur.
2.11 Sumber Daya Manusia
Saat ini PT. Sido
Muncul didukung lebih dari 3400 karyawan dengan tingkat pendidikan bervariasi
dan ditempatkan sesuia keahlianya, kemampuan dan kapasitasnya masing masing.
Sebagai pendukung, sido muncul juga memiliki tenaga ahli dari berbagai disiplin
ilmu, seperti biologi, ekonomi, farmasi, kedokteran, pertanian, hukum,
teknologi, pangan, teknik kimia, teknik elektro dan lain-lain.
Untuk mengembangkan
kemampuan, pada waktu waktu tertentu kepada karyawan dberikan kesempatan mengikuti
pelatihan,kursus, dan seminar. Untuk mendukung pengembangan, PT.Sido Muncul
juga merekrut konsultan yang ahli dibidangnya, misalnya : apoteker,dokter umu,
dokter gigi, dan spesialis.
2.12
kerjasama ilmiah
Agar
produk dapat senantiasa berkembang sesuai dengan tuntutan masyarakat dan
kemajuan teknologi, kerjasama dilakukan dengan lembaga-lembaga ilmu
pengetahuan,baik dimata masyarakat maupun “keilmuan” seperti:
·
Universitas
Diponegoro, Semarang.
·
PPOT
Dan Falkutas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
·
Falkultas
Farmasi, Uiversitas Widya Mandala, Surabaya.
·
Falkultas
Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
·
Lembaga
Penelitian Dan Falkultas Farmasi, Institut Teknologi Bandung.
·
Balai
Penelitian Tanaman Obat, Depkes, Di Tawangmangu.
·
Balai
Penelitian Tanaman Obat Dan Rempah, Di Bogor.
2.13
Produk Dari PT. Sido Muncul
1.
Jamu
tradisional antara lain :
a.
Sehat
Pria.
b.
Sehat
Wanita.
c.
Galian
Singset.
d.
Susi
Perut.
2.
Jamu
komplit antara lain :
a.
Jamu
Komplit Kuku Bima.
b.
Jamu
Komplit Sakit Pinggang.
c.
Jamu
Komplit Tolak Angin.
3.
Tolak
angin antara lain :
a.
Tolak
Angin Serbuk.
b.
Tolak
Angin Cair.
c.
Tolak
Angin Herbal.
d.
Tolak
Angin Exstra Hangat Kaplet.
4.
permen
antara lain :
a.
Permen
Tolak Angin.
b.
Permen
Kunyit Asam.
c.
Permen
Jahe Wangi.
5.
kuku
bima antara lain :
a.
Kuku
Bima Serbuk.
b.
Kuku
Bima Gingseng Serbuk.
c.
Kuku
Bima Tl.
6.
jamu
instan antara lain :
a.
Galian
Putri.
b.
Pegal
Linu.
c.
Pelangsing
Perut.
d.
Sehat
Pria.
e.
Sehat
Wanita.
f.
Kuku
Bima Gingseng.
7.
Jamu
komplit instan
a.
Jamu
Komplit Instan Kuku Bima Gingseng.
b.
Jamu
Komplit Instan Kuku Bima Gingseng.
c.
Jamu
Komplit Instan Sehat Pria.
8.
Minuman
kesehatan antara lain :
a.
Alang
Sari.
b.
Kunyit
Asam.
c.
Anak
Sehat Aneka Rasa.
d.
Jahe
Wangi.
e.
STMJ
Aneka Rasa.
2.13
Sistem Distribusi
Produk
PT.
Sido Muncul mempercayakan sistem distribusi produk kepada anak perusahaan,
yaitu PT.Muncul Mekar sendiri memiliki sub perwakilan di beberapa kota besar di
indonesia, seperti Semarang, Surabaya, Jakarta, Dan Bandung. Sub perwakilan
akan menyalurkan produk-produk PT. Sido Muncul ke distributor-distributor,
grosir, dan toko sehingga mudah dijangkau konsumen di seluruh indonesia.
Selain
dipasarkan di dalam negeri, PT.Sido Muncul juga mengekspor produknya ke luar
negeri. Tujuan ekspor PT. Sido Muncul seperti Timur Tengah, Rusia, Jepang,
Taiwan, Singapura, Dan Malaysia. Produk ekspor ini mencapai 10-20% dari seluruh
hasil produksi. PT. Sido Muncul berusaha unutk meningkatkan daerah pemasrannya
agar produk-produk indonesia dikenal
oleh masyarakat luas.
2.14
Alur Produksi Kuku Bima
Ener-G
Pada proses produksi Kuku
Bima Ener-G pada proses memiliki berbagai macam tahap sebelum siap diedarkan
pada konsumen. Adapun tahapan dalam proses produksi Kuku Bima Ener-G adalah
sebagai berikut:
2.14.1
Bahan Baku
Bahan
baku untuk pebuatan Kuku Bima Ener-G pada proses pertama ini berasal dari bahan
baku kering ataupun basah yang melalui proses pembersihan yang meliputi
sortirisasi, pencucian, dan pengeringan. Setelah itu dilakukan pencampuran
dalam bacth (peracikan) kemudian di
giling kasar.
2.14.2
Penghancuran Bahan Baku
Serbuk
Pada
proses produksi Kuku Bima Ener-G , bahan yang digunakan berupa serbuk . pada
proses ini bahan baku serbuk akan di olah kembali untuk mendapatkan hasil yang
diinginkan. Komposisi dari Kuku Bima Ener-G akan melalui tahap penghancuran
karena bahan berupa asam sitrat yang mudah sekali mengumpal, sehingga
dibutuhkan proses penghancuran agar pada proses selanjutnya mendapatkan hasil
yang maksimal. Setelah proses penghancuran asam sitrat selesai semua bahan akan
dikumpulkan dengan bahan tambahan yang lain seperti gula ,taurin, dan perasa
sebelum di campur.
2.14.3
Pencampuran Basah
Setelah
bahan baku serbuk telah siap untuk di olah ,maka akan dilanjutkan proses
pencampuran semua komposisi yang terdiri dari asam sitrat ,taurin,gula,perasa
dan sedikit alkohol dengan mengunakan super mix.
Mesin super mix berkerja selama
15 menit untuk mencampur bahan baku dalam keadaan basah, sehingga disebut
pencampuran basah.
2.14.4
Fuid Bed Driyer
Selesai
melakukan pencampuran basah secara otomatis bahan yang berada pada mesin super mix akan ditampung pada kuali besar yang
merupakan bagian dari FBD untuk melakukan proses pengeringan pada serbuk Kuku
Bima Ener-G ,dan akan ditimbang pada plastik agar memudahkan untuk melakukan
proses selanjutnya.
2.14.5
Pengayakan
Proses
ini berguna untuk mendapatkan hasil serbuk yang sempurna karena bahan baku Kuku
Bima Ener-G mudah sekali mengumpal.
2.14.6
Pencampuran Kering
Proses
pencampuran kering pada mesin V mix berguna
untuk mencampur kembali bahan-bahan untuk menjadi lebih rata sebelum proses
packing primer.
2.14.7
Packing Primer
Dalam proses packing
primer banyak sekali tahapan yang dilalui,adapun tahapannya:
2.14.7.1
Mesin Rotary Fill &
Seal
Mesin
ini bekerja untuk packing primer,memasukan serbuk Kuku Bima Ener-G dalam sachet
yang dimana serbuk akan dihisap oleh vacum kemudian melalui bagian rotary fill
akan memasukan serbuk ke dalam satu per satu sachet degan kecepatan yang dapat
di atur oleh operator. Mula-mula mesin ini menarik gulungan plastik sachet
untuk siap di proses pada tahap selanjutnya. Setelah plastik sachet tertarik
dengan lurus, maka plastik tersebut siap untuk dicetak dengan keterangan
tanggal pembuatan produk, kadaluarsa dan barcode.
Setelah
plastik produk tercetak dengan keterangan diatas, plastik produk tersebut
selanjutnya. akan di proses dengan dilipat sedemikian rupa guna untuk memasukan
serbuk produk. Namun pada proses ini serbuk produk belum dimasukan pada plastik
sachet yang telah dilipat. Agar proses pemasukan serbuk dari produk tersebut
tidak tumpah ,maka pada proses ini plastik
sachet yang dilipat tersebut akan diseal pada bagian bawahnya saja.
Setelah
sachet produk di-seal pada bagian bawahnya ,serbuk dari produk ini akan
memaksukan dengan takaran yang telah ditentukan lalu sachet akan di-seal bagian
kanan dan kiri. Pada proses selanjutnya setelah sachet ter-seal pada bagian
bawah,kanan dan kiri,pada proses ini hanya untuk meng-seal pada bagian atas
sachet saja agar serbuk dari produk tidak tumpah dari sachet . setelah sachet
di-seal pada semua bagian,sachet tersebut akan di potong satu per satu secara
otomatis dari mesin.
Setelah
sachet di potong satu per satu, sachet tersebutakan terbagi sesuai dengan
jumlah yang telah ditentukan oleh program yang telah di –setting oleh programer.sachet
yang telah di potong dan akan menempati pada tiap conveyor(terdapat dua
conveyer dan tiap conveyer terisi enam sachet pada tiap proses pemotongan)
Sachet
yang tertata pada conveyor akan di perbaiki lagi secara manual oleh pekerja.
Pada proses ini,sachet akan ditata secara bertumpukan dengan berisi enam
sachet.
2.14.7.2
Mesin Cartoning
Mesin
cartoning adalah mesin yang berguna untuk memasukan sachet kedalam karton
secara otomatis sehingga mempermudah atau mempercepat dalam Proses Produksi
Kuku Bima Ener-G.
Setelah
sachet dimasukan kedalam karton dengan benar dengan menggunakan mesin cartoning maka karton tersebut yang berisi
sachet akan secara otomatis dilem dengan menggunakan mesin tersebut..
2.14.7.3
Mesin Dynamic Check
Weiger(DCW)
Setelah
melewati mesin cartoning, karton yang
berisi sachet tersebut akan melewati mesin DCW (dynamic check weiger) yang akan menimbang beratnya dengan batasan
tertentu yang telah ditentukan oleh programmer
.sehingga pada proses ini terdapat dua kondisi yaitu apabila berat dari
satu karton yang terisi dari enam sachet tersebut kurang dari ataupun lebih
dari berat telah ditentukan oleh alat tersebut, maka spray ejector akan aktif secara otomatis dan karton tersebut akan
telempar keluar dari conveyer. Namun apabila
berat dari satu karton yang berisi enam sachet sesuai dengan berat yang telah
ditentukan maka karton tersebut akan lolos ke proses selanjutnya.
2.14.7.4
Overload Brige
Karton
yang telah lolos dari proses penimbangan akan di proses pada proses wrapping. Namun
sebelum mencapai proses wrapping terkadang terjadi penumpakan antara jembatan/sambungan
dynamic check weiger dengan wrapping machine
conveyor. Kondisi tersebut disebut overload
bridge. Kondisi tersebut terjadi pada proses produksi, maka jembatan/sambungan
tersebut akan turun ke bawah sehingga karton yang telah lolos dari proses
penimbangan akan jatuh ke bawah dan tidak dapat melanjutkan ke proses
selanjutnya. Untuk melanjutkan proses selanjutnya, sambungan/jembatan tersebut
dikembalikan pada posisi semula dengan cara menekan tombol push bottom yang digunakan untuk mengembalikan posisi semula dari
sambungan tersebut.
2.14.7.5
Mesin Wrappping
Setelah
karton lolos dari proses penimbangan dam overload bridge, maka proses
selanjutnya yaitu proses wrapping. Pada proses ini ,wrapping machine akan secara otomatis menata karton menjadi dua
kolom dengan tiap kolomnya berisi lima karton. Penataan jumlah karto dapat
diatur pada program yang dimasukan pada wrapping
machine, setelah produk tertata sesuai dengan jumlah yang diinginkan ,
produk tersebut akan dilapisi dengan plastik.
2.14.7.6
Mesin Shrink Tunnel
Setelah
produk terlapisi plastik, produk tersebut akan di proses pada mesin bernama
shrink tunnel. Pada proses tersebut, plastik yang melapisi produk akan dikerutkan
agar produk yang telah dilapisi oleh plastik dapat terjepit oleh plastik secara
ketat dan tidak berantakan.
Setelah
proses pengerutan plastik produk pada mesin shrink tunnel tercapai, produk
tersebut akan di proses pada finishing packing primer. Pada proses ini
dilakukan secara manual oleh para pekerja.
2.14.8
Packing Sekunder
Setelah
proses finishing packing primer, maka
akan dilanjutkan packing sekunder. Maksud dari packing sekunder adalah minuman
Kuku Bima Ener-G yang telah melewati proses shrink tunnel akan dimasukan ke
kardus untuk selanjutnya disipan terlebih dahulu sebelum di pasarkan ke konsumen.
2.15
Struktur Organisasi
Sido
Muncul merupakan badan usaha yang berbadan hukum peseroan terbatas (PT) yang
dipimpin oleh Dewan Komisaris, yang dibawahi oleh President Direktur. Dalam
perusahaan,internal audit memiliki peran penting karena bertugas mengawasi
jalanya kegiatan kepemimpinan. Presiden Direktur membawahi Direktur Pabrik,Direktur
Umum dan Direktur Keuangan. Untuk membantu tugasnya,direktur pabrik dibantu
oleh 7 orang Manager,yaitu Menager Produksi, Manager Product Planning Inventory Control (PPIC), Manager Research And Development (R&D),
Manager Lingkungan, Manager Teknik dan Manager Budidaya Pertanian. Direktur Umum di bantu oleh Menager Umum. Direktur Keuangan
membawahi Manager Keuangan,Manager Akuntansi, dan Manager Pembelian. Sacara
lebih lengkap susunan organisasi PT Sido Muncul.
1.
Manager
Produksi
·
Menyusun
rencana pelaksana proses produksi.
·
Mengkoordinasi
penempatan tenaga kerja di bagian produksi.
·
Membuat
laporan pertanggung jawaban kepada pimpinan produksi.
·
Menjalin
kerja sama dengan unit lain dalam mendukung kegiatan produksi.
2.
Manager
PPIC
Manager
PPIC bertugas untuk merencanakan,mengatur,dan mengontrol seluruh kegiatan
produksi yang dijalankan.
3.
Manager
QA
·
Bertanggung
jawab terhadap seluruh kegiatan pemeriksaan yang berlangsung di bagian produksi
di laboratorium.
·
Memeriksa
hasil analisis yang berlangsung di bagian produksi dan laboratorium.
·
Membuat
laporan hasil analisis kepada Direktur pabrik.
·
Melakukan
pengawasan secara internal di bagian produksi.
4.
Manger
R&D
·
Bertanggung
jawab terhadap seluruh penelitian dan pengembangan jamu dan obat di pabrik.
·
Mengadakan
hubungan dengan instansi pemerintah, konsultan, dan pihak luar yang terkait
dengan R&D.
·
Bekerja
sama dengan pimpinan dan unit produksi untuk mencari metode produksi yang baik
dan melakukan perubahan terhadap metode produksi yang lama.
·
Memeriksa,
membuat, dan menyerahkan laporan hasil analisis yag diterima dari laboratorium
kepada pimpinan.
·
Memberikan
perincian biaya produksi kepada pimpinan seara periodik dan bila perlu
mengadakan perubahan formula dalam kaitannya dengan perubahan harga bahan baku.
·
Memberikan
masukan kepada bagian formulasi unutk membuat produk baru maupun yang sudah
ada.
·
Mengadakan
penelitian secara klinis bersama dengan direktur perusahaan dengan memberikan
laporan kepada pimpinan atau kepada konsultan.
·
Melakukan
penelitian dan formulasi sediaan obat tradisional sampai tahap awal produk
maupun tahapa reformulasi produk yang sudah ada.
5.
Manajer
Lingkungan
·
Bertanggung
jawab penuh terhadap masalah limbah produksi.
·
Mengatur
proses pengelolahan limbah pabrik berupa limbah cair maupun limbah padat.
·
Melakukan
operasi pendistribusian sistem utilitas yang menjadi penunjang proses pengelolahan
limbah seperti pengaturan air, tekanan udara, dan sebagainya.
·
Melakukan
evaluasi kelayankan lingkungan kerja seperti bau, debu, dan kebisingan,
·
Membuat
laporan pertanggungjawaban kepada direktur pabrik.
6.
Manager
Teknik
·
Manajer
teknik bertanggung jawab terhadap kerusakan dan perbaikan listrik, mesin, dan
saran penunjang yang terdapat di pabrik.
7.
Manager
Budidaya Pertanian
·
Bertanggung
jawab dalam budidaya dan pelestarian tanaman obat
·
Melakukan
penelitian yang berkaitan dengan tanaman obat
8.
Manager
Umum
·
Bertanggung
jawab dalam penyedian tenaga kerja yang akan menjadi pendukung kegiatan
poduksi.
·
Menyediakan
sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan di pabrik.
·
Mengatur
kegiatan manajerial di pabrik
9.
Manager
Keuangan
Manajer keuangan bertugas
untuk merinci serta membuat laporan keuangan perusahaan yang sifatnya khusus.
10.
Manager
Akuntansi
Manajer akuntasi
bertugas untuk merinci serta membaut laporan keuangan yang sifatnya umum.
11.
Manager
Pembelian
Manajer pembelian
bertugas melakukan pembelian bahan-bahan yang berkaitan dengan kepentingan
produksi.
BAB
III
METODELOGI
3.1
Tempat Dan Waktu
Analisa
Kerja
pratek di PT. Sido Muncul dilaksanakan pada 8 februari 2016 sampai dengan 19
maret 2016 di PT. Sido Muncul,Kab. Semarang,Ungaran.
3.2
Obyek Analisa
Obyek
analisa yang berlangsung selama kerja pretek di PT. Sido Muncul adalah mesin wrapping pada Proses Produksi Kuku
Bima Ener-G.
3.3
Intrument Analisa
Intrumen
atau alat yang digunakan selama melakukan kerja pratek di PT. Sido Muncul untuk
pengambilan data adalah : pulpen,buku,dan kamera bila di perlukan.
3.4
Alur Analisa
Dalam
metode analisa yang dilaksanakan di PT. Sido Muncul penulis melakukan beberapa
metode dalam proses analisa. Tiap tahap merupakan bagian yang menentukan tahap
selanjutnya.
3.4.1
Studi Pendahuluan
Studi
pendahuluan yang dilaksanakan bertujuan untuk memperoleh masukan mengenai objek
yang akan diteliti. Melalui studi ini, diharapkan dapat di peroleh informasi
mengenai permasalahan yang diangkat dalam analisa dan variabel-variabel yang
terkait dengan masalah tersebut.
Studi
pendahuluan yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan dengan melakukan
pengamatan,pengukuran,dan wawancara dengan pihak perusahaan. Dari hasil studi
pendahuluan didapatkan data yang dibutuhkan dalam proses Analisa Mesin Wrepping.
3.4.2
Studi Kepustakaan
Studi
pustaka sangat berguna dalam analisa karena dapat dimanfaatkan sebagai landasan
logika berfikir dalam penyelesaian masalah secara ilmiah. Pada dasarnya,bobot
atau nilai suatu analisa ditentukan oleh seberapa cermat landasan teori yang
dipakai oleh peneliti.
Pada
tahap ini, teori-teori serta konsep-konsep analisa yang telah dikembangkan
sebelumnya dan ada hubungan dengan masalah yang dihadapi dikemukakan sebagai
dasar menuju tahapan selanjutnya. Studi pustaka dilakukan dengan mempelajari
teori-teori yang akan digunakan untuk mencapai tujuan analisa yang hendak
dicapai.
3.4.3
Idenfikasi Kebutuhan
Data
Setelah
melakukan studi pendahuluan dan studi kepustakaan maka dapat ditentukan data
apa aja yang harus diperoleh dalam penggunaan metode dan penyelesaian masalah.
Data
yang diperlukan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara sebagai berikut :
1.
Metode
Observasi
Yaitu metode diman
penulis mencari data dengan melihat langsung ke lapangan untuk mendapatkan
informasi, sehingga data yang dibutuhkan dapat diperoleh secara langsung
melalui peralatan/alat yang ada. Hasil dari observasi sendiri berupa proses
kerja dari Mesin Wrapping
2.
Metode
Wawancara
Yaitu metode dimana
penulis melakukan wawancara secara langsung dengan pembimbing lapangan maupun
dengan operator mesin sehingga sesuatu yang belum jelas dapat langsung
ditanyakan. Hasil dari wawancara yang didapatkan berupa permasalahan dari
proses Packing dan tiap langkah kerja
dari mesin Wrapping .
3.
Metode
Kepustakaan
Yaitu metode yang
mempelajari artikel-artikel dan jurnal internet yang berkaitan dengan mesin
wrapping
3.4.4
Pengumpulan Data
Jenis
data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder,yaitu:
1.
Data
primer
Data
primer adalah data yang diperoleh dari analisa yang dilakukan secara langsung
di lapangan. Pengumpulan data primer ini dilakukan dengan cara mengamati
langsung aktifitas yang terjadi di PT. Sido muncul, khususnya pabrik minuman
serbuk Kuku Bima Ener-G. data yang diperoleh adalah proses pengoperasian mesin wrapping
2.
Data
sekunder
Data
sekunder merupakan data yang tidak diperoleh melalui pengamatan atau pengukuran
langsung terhadap objek yang dianalis yang meliputi manual book
Serta
wawancara dengan pembimbing lapangan dan operator yang membantu dalam proses
analisis dan pengamtan dalam proses kerja mesn dalam kondisi baik maupun error
akibat kesalahan packing.
3.4.5
Pengolahan Data
Data yang diperoleh
kemudian dikumpulkan diolah yang selanjutnya akan digunakan untuk penjabarkan
data pada mesin wrapping.
3.4.6
Penjabaran Data
Data
yang telah diolah kemudian dijabarkan untuk menyelesaikan tujuan-tujuan yang
ingin dicapai dalam menganalisa mesin wrapping.
3.4.7
Analisa Hasil Dan
Kesimpulan
Dari
hasil pengolahan data dan penjabaran dari data dapat dilakukan penarikan
kesimpulan. Kesimpulan meliputi pencapaian dari tujuan analisa yang dilakukan
selama kerja pratek yang telah ditentukan.